Sunday, November 20, 2011

"Sosok Ibu Petugas Kebersihan Stasiun yang Mulia"

Dalam rentang waktu menunggu kedatangan ayahku di stasiun gedangan sore tadi, seperti biasa tidak ada hal yang istimewa dari seliweran aktivitas dalam stasiun. Yah, ada orang yang terkantuk-kantuk menunggu kedatangan kereta yang akan mengangkutnya ke kota tujuan, nampak juga gerombolan pemuda bersolek apa adanya seraya memutar-mutar puntung rokok dengan jemarinya.

Selang beberapa saat, mata ini terpaku dengan sosok hebat menurutku, seorang ibu sekitar 50 tahun an sedang asyik mondar-mandir seraya mengibas-ibaskan sapu lidinya ke pelataran stasiun yang dihiasi sampah berserakan. Tak bosannya, ibu itu mengulanginya jika suatu kali nampak sampah baru tergeletak begitu saja dibuang oleh manusia yang tidak bertanggung jawab. Terkadang ibu itu mengganti sapu lidinya dengan satu serokan plastik untuk mengumpulkan sampah-sampah yang ia kumpulkan, lalu ia buang ke tempat sampah yang terbuat dari drum bekas minyak tanah..

Dalam benakku berfikir, sungguh mulia ibu itu, ia masih bekerja keras demi menghidupi dirinya sendiri tanpa bermalas-malasan seperti kebanyakan manusia sekarang ini. Banyak ibu-ibu seumuran beliau yang hanya menengadahkan tangannya di pelataran toko-toko cina, bahkan di pinggir kota surabaya yang sangat panas menurutku.. Bukan menyalahkan orang-orang yang berprofesi sebagai peminta-minta, karena kuyakin mereka pun sangat terpaksa menjalani kehidupan seperti itu.. Jika harus menyalahkan, hanya satu yang pantas disalahkan ! Yah, sistem negri ini lah yang membuat pemimpin negri ini miskin rasa, fakir perasaan, sampai-sampai ia tega membiarkan angka kemiskinan setiap tahun menanjak terus ! Hah !! mentolo mangkel lek aku ngomongi pemerintahan (boso suroboyoan iki rek !)

Kembali pada sosok hebat itu, setelah sekian lama ia asyik dengan mondar-mandirnya. Waktu pun menunjukan menjelang maghrib, ia tuntaskan pekerjaaan mulianya itu dengan segera.. Hal lain yang sungguh membuatku terpana ialah, ia kerjakan tugasnya itu diiringi dengan senyuman manis menghiasi sosok tuanya.. sungguh menarik ! sesampai menuntaskan pekerjaanya, terlihat ia pergi sebentar kearah belakang stasiun. Sekembalinya, ia nampak membawa bungkusan jajanan pasar dan minuman es 1000 an, semacam marimas atau jasjus rasa jeruk.. Inilah istimewanya, ia menawarkan dan membagikan makanan yang ia miliki pada teman-teman kerabatnya yang kebetulan sedang tertidur lelap di emperan stasiun... Subhanaallah! Batinku tertegun melihat ibu itu, dibalik kekurangannya, ternyata ia masih sempat dan membagikan sebagian rezekinya pada saudara-saudaranya.. Diam, yah hanya diam dan terpaku diriku melihat sosok istimewa, ibu petugas kebersihan stasiun Gedangan..

Adzan pun berkumandang dari arah suara masjid besar tepat dibelakang stasiun gedangan. nampak Ibu itu mulai meninggalkan seliweran stasiun dan entah pergi kemana, tersadar aku dan segera kuberanjak dari tempat dudukku dan segera menuju ke arah suara yang memanggil-manggil segenap insan bernyawa yang mengaku muslim... 

No comments:

Post a Comment