Tuesday, February 28, 2012

'Dagelan'

Malam kian larut... 
Hiruk pikuk di suatu desa semakin bising terdengar. nampak tua muda, kakek nenek, suami istri, laki gadis mulai mengerumuni tanah lapang yang memang sudah ditetapkan oleh Pak lurah untuk menonton layar tancep. apalagi diluaran sana, langit malam terasa begitu akrab menyapa warga desa dengan sinar rembulan. malam yang sangat diharapkan oleh sebagian besar warga desa, mengingat hanya itu hiburan satu-satunya untuk sekedar melepas penat dari berladang di pagi hari..


Setelah dirasa semua warganya telah memenuhi lembaran tikar bambu yang digelar didepan kain putih besar yang dipakai sebagai 'LCD', Pak lurah dengan senang hati menyuruh 'satpam' desa untuk menjajakan singkong rebus dan teh panas. serta menyetel kaset pilem yang biasanya tak jauh dari kesan 'dagelan', entah itu wayang kulit atau wayang golek dengan tokoh si cepot..

Gelak tawa pun terdengar, saat si cepot mulai menunjukan kepiawaianya bersenda gurau. segaris gigi putih karena abu sekam yang digosok di gigi tiap warga nampak malu-malu keluar dari lubang mulut. selintas mereka melupakan kejadian ditiap harinya, entah karena tikus yang menyerang ladang, atau harga beras yang dibeli oleh tengkulak terlalu murah dari harga beras di pasaran..

Zaman pun berganti...
Dari orde lama - orde baru - era reformasi - dan sekarang era demokrasinya esbeye. setiap zaman memiliki 'dagelan' sendiri-sendiri. jika orde lama dengan 'dagelan' banyaknya istri bung karno. orde baru dengan 'dagelan' pemerintahan otoriternya si bung harto. dan era reformasi dengan 'dagelan' orang pintar indonesia yang disia-siakan, bahkan beliau lebih dihormati dan disantuni di negeri jerman. sedang era demokrasi sekarang, sepertinya semakin banyak 'dagelan' yang ditontonkan disetiap layar tancep ukuran 14 inch sampe 25 inch di setiap rumah warga. dari 'dagelan' cicak vs buaya, membahas perseteruan kepolisian melawan KPK karna si colaps century. lalu warga disuguhkan 'dagelan' sandal jepit, membahas polisi yang saking cintanya sama sandal jepit, ia tega memukuli bocah seumuran SMP. tak lupa 'dagelan' nenek coklat dan nenek keramik, yang sempat dibui hanya karna memunguti biji kakao yang jatuh di kebun. dan nenek yang dituduh mengambil piring keramik si majikan. dan yang lagi anget-angetnya 'dagelan' si angie. si mantan putri indonesia yang mangkir dari tuduhan korupsi wisma atlet..

Yah sepertinya setiap periode kekuasaan di Indonesia sangat senang dan bangga dengan 'dagelan' nya masing-masing.. asal ada yang tertawa karena 'dagelan' itu, sepertinya kisah 'dagelan' akan terus berlanjut, entah sampai kapan.. yang jelas saya rindu akan 'dagelan' tempo dulu, 'dagelan' yang menghimpun segaris gigi putih karena lawakan si cepot, dengan setting malam hari diterangi cahaya rembulan...


No comments:

Post a Comment