Friday, March 23, 2012

Senada dalam Biru

Terhitung menginjak semester 4 telah saya jalani sebagai bagian dari Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, bermacam ilmu sarat teknologi telah ditransferkan setidaknya hampir 2 tahun terakhir. Teringat dulu saat masih menduduki bangku SMA, hanya mimpi dan harapan untuk bisa menjadi bagian dari KM ITS. Kini, si putih abu telah menjelma dan penuh percaya diri mengenakan almamater biru, almamater yang telah membanggakan negeri ini diusianya yang ke 51 tahun. Almamater biru dengan segudang kebanggaannya dalam mengawal bangsa Indonesia dalam bidang keahliannya telah menjelma menjadi institusi pendidikan terbesar untuk kawasan Indonesia timur. Untuk itulah Keluarga Mahasiswa ITS mengemban amanah yang besar demi kemajuan dan kebesaran dunia teknologi bagi negara Indonesia. Amanah yang dibebankan kepada segenap civitas akademika ITS, terutama pihak pengajar dan mahasiswa.


Keluarga Mahasiswa ITS dengan keberagamannya tentunya diharapkan senada dengan apa yang dirumuskan oleh para pendiri ITS, bersatu dalam biru yang menggambarkan kekayaan bangsa Indonesia sebagai negara kepulauan. Keberagaman dengan keistimewaan masing-masing yang dimiliki oleh setiap KM ITS, namun dibalik keberagaman itu tersimpan tekad bulat yang telah diberikan dan diajarkan tetua kampus biru. Ajaran yang membawa pengajaran untuk selalu berjuang sampai titik darah penghabisan seperti pejuang kemerdekaan yang telah mempertahankan negara, khususnya daerah Surabaya dari penjajah waktu itu. Penuh keberanian arek-arek Suroboyo yang mampu merobek bendera penjajah dan membuat mereka mati berdiri melihat keberanian dan kepercayaan akan kemerdekaan yang terpampang jelas di setiap warga Suroboyo. Untuk itulah kampus biru sebagai titik sentral penerus peristiwa Sepuluh Nopember patut berjuang keras demi melanggengkan ide perjuangan Sepuluh Nopember. Dengan harapan berawal dari sebuah kampus, akan beranjak tersebar ke penjuru kampus yang ada di Indonesia. Dengan itu nilai-nilai yang diwariskan oleh pejuang Sepuluh Nopember akan melekat di setiap institusi pendidikan di Indonesia. 

Keluarga Mahasiswa ITS memegang peranan penting untuk melanjutkan perjuangan Sepuluh Nopember. Jika di masa itu, para pejuang dengan gagah berani mempertahankan tanah, darah, dan jiwa mereka dari penjajah keji, maka dimasa ini kita setiap KM ITS harus berani dan gagah dalam mempertahankan ideologi yang telah diajarkan oleh pejuang dulu. Maka dari itu setiap dari kegiatan KM ITS harus ada unsur yang mengangkat tema peduli dan tanggap pada permasalahan bangsa. Entah itu dengan mengadakan seminar membahas konstitusi negara, dialog interaktif membahas permasalahan kebijakan negara, bicara aktif tentang polemik negara. Diantaranya isu kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) 1 April mendatang, tentunya kita sebagai pewaris peristiwa Sepuluh Nopember tidak terdiam membisu melihat kebijakan negara yang sepertinya mulai menjauh dari harapan masyarakat Indonesia. Disinilah tugas kita sebagai bagian dari KM ITS harus berani mengoreksi dan membaca ketimpangan yang terjadi pada pemerintahan negara Indonesia. Yang tentunya hal ini sangat dibutuhkan dan bersifat penting bagi kita yang mengaku paham dan mengenal dari Peran Fungsi Mahasiswa. Ingatlah sebagian biaya kuliah kita dibiayai oleh masyarakat umum. Pantas bagi kita jika ada kebijakan negara yang merugikan masyarakat banyak, kita harus peduli akan hal itu. Diam adalah keputusan salah, maka dari itu tuangkan pendapat kita dalam media apapun, bisa turun ke jalan, menulis artikel, surat pembaca atau bentuk peduli lainnya, asal pemerintah tahu akan pesan yang kita sampaikan untuk mereka.


Sebagai bagian dari KM ITS, baik di tingkat jurusan, fakultas atau ORMAWA lainnya, kita perlu memahami apa yang terjadi di KM ITS sendiri. Tuan rumah yang baik adalah tuan rumah yang tahu akan urusannya sendiri, dalam artian ketika kita akan menjelajah ke dunia luar, perlulah modal yang kuat yang harus dimiliki oleh Keluarga Mahasiswa ITS. Jadi ketika kita ingin bermain disana, kita tidak hanya menjadi peserta, tapi kita mampu keluar sebagai pemenang. Suatu hal yang membanggakan jika setiap Keluarga Mahasiswa ITS tahu dan paham akan hal itu. Menjadi bagian masyarakat yang sedikit lebih tahu teknologi ketimbang masyarakat lainnya tidak berarti kita disibukkan oleh urusan kita sendiri. Memang kita menyadari, menjadi bagian KM ITS memiliki tanggung jawab besar pada keutuhan KM ITS itu sendiri. Tapi disini kita tidak boleh melupakan hal yang krusial berkaitan hal-hal yang terjadi di luar KM ITS. Dengan harapan kita kan menjadi institusi pendidikan yang kuat dan kokoh di dalam, kita pun mampu menunjukan kemampuan dan kelebihan kita serta bentuk kepedulian kita pada masyarakat sekitar terkait masalah-masalah yang terjadi pada kebijakan pemerintah. Meski kita terdidik sebagai mahasiswa teknik yang katanya memiliki jiwa kaku dibandingkan dengan mahasiswa sosial, itu bukan suatu alasan mendasar untuk mematikan potensi lain dari keahlian kita di bidang teknik. Kita pun perlu mengasah kemampuan sosial kita untuk mewujudkan mental dan mindset yang mau dan peduli dengan keadaan negara. Suatu Ide Sepuluh Nopember yang diajarkan oleh pendahulu kita. Untuk itu sebagai bagian dari Keluarga Mahasiswa ITS kita patut menyatukan pikiran dan pendapat serta tekad yang kuat untuk memperkokoh keutuhan KM ITS itu sendiri, maupun keutuhan negara Indonesia. Tidak lagi bicara jurusan, bicara fakultas dan UKM, tapi kita bicara satu Keluarga Mahasiswa ITS. Menyatukan satu kekuatan dan ide Sepuluh Nopember yang mampu mengguncang kota Surabaya waktu itu, kita pun pasti mampu membuat perubahan untuk Surabaya dan keberjayaan negara Indonesia dalam bidang keteknikan. Kita bisa bersama-sama dan membahu bagi untuk memikul tekad mulia yang menjadi harapan setiap masyarakat Indonesia. Mungki di ITS kita menjumpai beragam warna yang ada pada setiap jaket jurusan yang ada, namun kita disini disatukan dalam wadah institusi yang sama, satu kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Satu wadah yang mampu meleburkan beragam warna yang ada menjadi satu warna kebanggaan yang membawa ide peristiwa Sepuluh Nopember. Biru ITS, biru yang terinspirasi oleh kekayaan negara Indonesia, dalam hal kekayaan sember daya lautnya. Warna yang mencerahkan pandangan setiap manusia, seperti biru langit yang setiap individu pasti terkesima menatap kelembutannya. Dengan bersatunya semua ORMAWA dalam satu KM ITS, maka akan terbentuk sebuah institusi besar yang mampu mengawal kemerdekaan selama 65 tahun Indonesia merdeka. Bersama dalam biru KM ITS, mari kita bahu-membahu membuat perubahan untuk kebaikan bangsa Indonesia. Bersama Biru KM ITS, marilah kita membuat sejarah teknologi yang kokoh dan kuat untuk negara Indonesia dengan bekerjasama dan bersatu padu dengan institusi pendidikan teknik lainnya yang ada di Indonesia. Dengan harapan terbentuknya sebuah organisasi besar dan kuat berasal dari gabungan dari universitas dan institusi yang bergerak dalam satu visi dan misi mampu mendongkrak kredibilitas negara Indonesia di mata dunia internasional. Harapan itu akan terwujud dan terlaksana jika kita sebagai bagian dari salah satu institusi tersebut mau dan mampu berjuang dalam mengemban ide-ide yang diwariskan oleh para pejuang kemerdekaan Indonesia. Tentunya kemerdekaan ini pastinya membutuhkan perawatan dan keberlanjutan yang signifikan demi keberlangsungan suatu negara yang merdeka. Untuk itulah mari kita bergerak dan bersatu dalam satu biru KM ITS untuk mewujudkan dan melanggengkan ide pergerakan bersama dalam memajukan kejayaan negara Indonesia.

*Kutulis untuk persyaratan LKMM TM FTK 2012

2 comments: