Sunday, July 22, 2012

Kisah yang Kupilih


Semakin saya idealis dan senang mendaki gunung, dunia wanita seakan kian menjauh dari kehidupanku. Anehnya itu membuatku merasa senang dan damai dalam menekuni masa – masa menuju kedewasaan. Entah perasaan bersatu dengan nafas alam yang mampu melululantahkan rona asmara yang menjangkit lelaki seumuranku, atau mungkin karena tameng malas dari diriku sendiri yang merasa dipecundangi oleh cinta lawan jenis, jika diri ini mulai ingin bermain – main dalam lautan asmara. Atau memang selama kedekatanku dengan lawan jenis, semakin membuat kedamaian yang selama ini kutempuh untuk mencarinya, justru kian menghilang dari peraduannya. Yang jelas saya merasa nyaman dan santai dengan label single yang tak sadar sudah kutekuni hampir 20 tahun singgah di bumi.


Saya terlahir normal seutuh – utuhnya, jika memang anda sekalian meragukan keberadaanku sebagai pemilik kelamin laki – laki. Dan kuakui, hati kecil ini terkadang ingin mencari pasangan untuk sekadar berbagi kisah dengan hati lain yang menjadi pilihannya. Tak jarang saya merasa kejam dengan hatiku sendiri, yang hingga detik ini tetap memasung keinginannya dalam menemukan tambatan hati. Namun gejolak perasaan tersebut tak mampu menggoyahkan pondasi hati yang sedari dini telah terpatri untuk bersikukuh dengan status kesendiriannya. Seberapa sering manusia lain sering menanyakan tentang kebenaran posisi ku sebagai lelaki normal, toh itu semua saya anggap sebagai bentuk kepedulian seorang teman terhadapku. Lantas saya ingin menawarkan opsi menarik tinimbang kalian semua terlibat dalam kisah percintaan yang konyol, kisah yang selama ini kalian ceritakan terhadapku. Raut kegamangan jelas terlihat di wajah kalian, jika si gadis pujaan mulai melakukan polah berlawanan dengan janji manis di awal kalian memadu kisah. Untuk itulah, saya menawarkan kisah romantis lain yang mampu membuat kejiwaan kalian lebih sehat dan produktif dalam meniti kehidupan. Sepenggal kutipan dari penyair Walt Whitman : “ Now I see the secret of the making of the best person. It is to grow in the open air and to eat and sleep with the earth “. Maka terjun dan resapilah pengalaman hidup di alam bebas tanpa ada pihak lain yang sering kali memalsukan keadaan disekeliling anda. Karena alam tak pernah dusta dalam menyuguhkan panorama keindahan. Ia selalu menyapa lembut setiap manusia yang ingin bersahabat dengannya, tanpa meminta sumbangsih berlebih asalkan anda mau menjaga dan melestarikan kesucian alam.

“Kuakui saya pecinta wanita dan saya ingin mempunyai pasangan seorang wanita, namun untuk masa ini saya lebih senang menghabiskan waktu saya untuk semakin idealis dan menyambangi keindahan alam sejauh mata ini mampu memandang. Karena perasaan asmara terhadap lawan jenis yang saya punyai sekarang, masih belum matang dan belum mampu dipertanggung jawabkan kesuciannya untuk dibawa ke bingkai ikatan antar lawan jenis yang suci, bingkai pernikahan”

(Sabtu, 21 Juli 2012)        

No comments:

Post a Comment