Semakin saya idealis dan senang
mendaki gunung, dunia wanita seakan kian menjauh dari kehidupanku. Anehnya itu
membuatku merasa senang dan damai dalam menekuni masa – masa menuju kedewasaan.
Entah perasaan bersatu dengan nafas alam yang mampu melululantahkan rona asmara
yang menjangkit lelaki seumuranku, atau mungkin karena tameng malas dari diriku
sendiri yang merasa dipecundangi oleh cinta lawan jenis, jika diri ini mulai
ingin bermain – main dalam lautan asmara. Atau memang selama kedekatanku dengan
lawan jenis, semakin membuat kedamaian yang selama ini kutempuh untuk
mencarinya, justru kian menghilang dari peraduannya. Yang jelas saya merasa
nyaman dan santai dengan label single
yang tak sadar sudah kutekuni hampir 20 tahun singgah di bumi.
Saya terlahir normal seutuh –
utuhnya, jika memang anda sekalian meragukan keberadaanku sebagai pemilik
kelamin laki – laki. Dan kuakui, hati kecil ini terkadang ingin mencari
pasangan untuk sekadar berbagi kisah dengan hati lain yang menjadi pilihannya.
Tak jarang saya merasa kejam dengan hatiku sendiri, yang hingga detik ini tetap
memasung keinginannya dalam menemukan tambatan hati. Namun gejolak perasaan
tersebut tak mampu menggoyahkan pondasi hati yang sedari dini telah terpatri
untuk bersikukuh dengan status kesendiriannya. Seberapa sering manusia lain
sering menanyakan tentang kebenaran posisi ku sebagai lelaki normal, toh itu
semua saya anggap sebagai bentuk kepedulian seorang teman terhadapku. Lantas
saya ingin menawarkan opsi menarik tinimbang kalian semua terlibat dalam kisah
percintaan yang konyol, kisah yang selama ini kalian ceritakan terhadapku. Raut
kegamangan jelas terlihat di wajah kalian, jika si gadis pujaan mulai melakukan
polah berlawanan dengan janji manis di awal kalian memadu kisah. Untuk itulah,
saya menawarkan kisah romantis lain yang mampu membuat kejiwaan kalian lebih
sehat dan produktif dalam meniti kehidupan. Sepenggal kutipan dari penyair Walt
Whitman : “ Now I see the secret of the making of the best
person. It is to grow in the open air and to eat and sleep
with the earth “. Maka terjun dan resapilah pengalaman hidup di alam
bebas tanpa ada pihak lain yang sering kali memalsukan keadaan disekeliling
anda. Karena alam tak pernah dusta dalam menyuguhkan panorama keindahan. Ia
selalu menyapa lembut setiap manusia yang ingin bersahabat dengannya, tanpa
meminta sumbangsih berlebih asalkan anda mau menjaga dan melestarikan kesucian
alam.
“Kuakui saya pecinta wanita dan
saya ingin mempunyai pasangan seorang wanita, namun untuk masa ini saya lebih
senang menghabiskan waktu saya untuk semakin idealis dan menyambangi keindahan
alam sejauh mata ini mampu memandang. Karena perasaan asmara terhadap lawan
jenis yang saya punyai sekarang, masih belum matang dan belum mampu dipertanggung
jawabkan kesuciannya untuk dibawa ke bingkai ikatan antar lawan jenis yang
suci, bingkai pernikahan”
No comments:
Post a Comment