Hi
Mom?. Setaun sudah engkau meninggalkan kami dalam diam, meski yang dirasakan seperti
seabad lamanya engkau pergi. Setiap matahari terbit lubang rindu akan hadirmu
semakin menggunung ingin sekali terlampiaskan dengan memeluk erat tubuh
anggunmu. Hanya doa selepas fardhu yang mampu kami lakukan untuk berkomunikasi
dengan engkau wahai Ibu. Apakah engkau mendengar apa yang kami mohonkan kepada
Sang Esa untuk kenyamananmu disana wahai Ibu..
Hi
Mom?. Engkau selalu mengajarkan kepada kami untuk selalu menjalankan apa yang
menjadi kewajiban seorang hamba yang taat dan ketahuilah hingga kini kami masih
nyaman dengan petuahmu, meski perasaan rindu akan wajah masammu engkau tunjukan
kepada kami kala terlupa akan kehidupan akhirat. Engkau selalu menekankan shalat
diawal waktu dimanapun bumi yang kami pijak. Itu ucapanmu jika anak-anakmu
mencium tanganmu hendak pamit meninggalkanmu untuk menempuh jalan kehidupannya
masing-masing..
Hi Mom?. Engkau terlahir dari seorang keluarga
petani kampung kaya yang punya banyak sawah, namun mengapa engkau tidak pernah
protes saat Ibumu tidak menyekolahkanmu pada masa itu. Sedang Ia lebih senang
membiarkanmu mengurusi binatang ternak hingga membuat tubuhmu termakan
kelelahan. Lantas mengapa engkau tidak membalas perilaku Ibumu terhadap kami
anak-anakmu, justru engkau mati-matian mengusahakan pendidikan ke-12 anakmu
hingga jenjang yang diharapkan pemerintah. Engkau tidak pernah menyuruh kami
untuk mengadu nasib menjadi TKI/TKW di negeri orang meski kehidupan keluargamu
hanya bergantung pada berapa banyak Kg buah yang mampu engkau jual di pasar
kampung setiap harinya. Sungguh kami sangat bersyukur menjadi bagian dari
manusia yang pernah tinggal dirahimmu meski hanya 9 bulan kehidupan..
Hi
Mom? Engkau selalu tersenyum kepada kami dalam keseharianmu mencari nafkah
seakan tidak pernah menghadapi permasalahan ekonomi hidup meski di tengah malam
engkau menangis dalam sujudmu memohon kepada Tuhanmu agar anak-anakmu tidak
kurang makan dan tetap bisa sekolah. Engkau selalu yakin perihal konsep rezeki
karna memang Tuhanmu tak akan menyia-nyiakan satu pun makhluk ciptaan-Nya di
bumi..
Hi
Mom?. 27 September 2011 mungkin hari terakhirmu sebagai posisi ketundukanmu
terhadap Tuhanmu menjadi seorang Ibu dari banyak anak. Tapi kami disini akan
selalu mengenangmu sebagai sosok Ibu panutan dan tak tergantikan sepanjang
kehidupan kami sebagai anak yang terlahir dari rahim muliamu..
Hi
Mom?. Sebetulnya banyak yang ingin kami ceritakan kepadamu, hanya saja
kesemuanya tertuju pada kesimpulan bahwasanya kami sangat bahagia menjadi
bagian dari kehidupanmu, menjadi manusia yang tercatat sebagai anak biologismu,
menjadi manusia yang pernah engkau didik dalam hal menghadapi getirnya dunia.
Kami benar-benar rindu akan sosok tegarmu, rindu akan senyum ikhlasmu saat kami
berprestasi di sekolah, rindu akan segala hal yang ada pada sosok muliamu.
Wahai Ibu, semoga kita dipertemukan kembali dalam kehidupan yang abadi di
akhirat sana dalam naungan surga yang Allah janjikan kepada keluarga yang
sholeh. Hingga kematian mendatangi satu persatu dari kami, keluarga yang engkau
tinggalkan..
Seorang
sahabat bertanya, "Ya Rasulullah,
siapa yang paling berhak memperoleh pelayanan dan persahabatanku?" Nabi
Saw menjawab, "ibumu...ibumu...ibumu,
kemudian ayahmu dan kemudian yang lebih dekat kepadamu dan yang lebih dekat
kepadamu." (Mutafaq'alaih).
24
September 2012
kakoiii...
ReplyDeletesemoga bisa terkabul ya apa yang kamu harapkan terhadap beliau.. Aamiin
^^
arigatou gozaimasu.. :-)
ReplyDeleteaminn
Suedihh bacanya
ReplyDelete