Sunday, November 27, 2011

Ceritaku di KMII Jawa timur

Ahad pagi menjelang…
Sautan adzan subuh berkumandang di sekitaran perumahan Griya Kartika. Dengan sedikit malas kumencoba terjaga dari mimpi indahku, yah.. setelah dua hari satu malam kuasik dengan posisiku sebagai penanggung jawab suatu acara fakultas.. Kurasa tidur cukup lama sangatlah kubutuhkan untuk menjaga kesehatan dan keberlangsungan tubuh ini..
Hmmm… 27 November 2011, di reminder PC ku Nampak tertulis indah, “KMII Jawa timur”.. segera ku bereskan kamar kecilku dan segera ku bergegas bersih diri bersiap siap mengikuti acara yang sangat ingin kuikuti, teringat 2 tahun lalu saat pertama kalinya semua mahasiswa seluruh jagat Indonesia dikumpulkan bersama, meneriakan satu tekad yang sama dalam acara serupa., “KMII”.. waktu itu aku hanya terpaku berangan-angan, andai pada saat itu aku telah menjadi seorang siswa suatu perguruan tinggi, pasti saat itu juga ku akan kenakan almamaterku dan bergegas bersama mahali ku menuju acara yang mulia itu.. 

Momentum indah dan akan terukir sebagai sejarah peradaban islam baru saat semua mahasiswa yang memiliki mimpi yang sama, tujuan yang sama, harapan yang sama menanti Bisyaroh dengan berdirinya institusi mulia nan agung pelepas dan pencabut hegemoni kapitalis dunia.. Yah, Konferensi Mahasiswa Islam Indonesia, 2 tahun silam acara ini terbayang-bayang selalu padaku, andai kubisa disana..
Kini, momentum itu hadir dikalangan mahasiswa se jawa timur, begitu senangnya dan bersukur diriku bisa kuliah di jawa timur, karena Allah tahu ku sangat menanti momen seperti ini.. Kembali pada ahad pagi, bersih diri kelar, lantas ku kenakan atributku yang menunjukan aku adalah mahasiswa, sayang almamater yang kubanggakan dalam keadaan kotor karena acara fakultas kemarin,, kuputuskan kenakan jaket himpunan jurusan ku, atribut kebanggan nomer dua setelah almamater..

Kini ku melaju dengan sepeda motor yang kumiliki, menyusuri kota kota kecil penghubung kota sidoarjo dengan kota Surabaya, 45 menit tak rasa kusudah didepan GOR kertajaya, tempat KMII jawa timur berlangsung.. segera kupakai name tag tertuliskan peserta dan kumasuki ruangan, sautan takbir dan lantunan kidung penggugah semangat mampir di telinga ku.. bergetar hati kecil ini seraya berkata, Alhamdulillah ya Allah, kini kutelah berdiri dan berpijak menuju majelis yang 2 tahun lalu sangat ingin kuhadiri..
Acara demi acara berlanjut, takbir menggema dan mengisi akbarnya ruangan dengan sautan mulia, “Allahuakbar”. “Mahasiswa, Bangkit!! Muslim, Bersatu!! Tegakkan, Khilafah!! Berulang ulang ucapan mulia ini muncul dari setiap peserta dan panitia KMII jawa timur.. Menarik dan menakjubkan kubisa berada disini, menyatukan barisan, pikiran, semangat, tujuan yang sama bersama saudara-saudaraku sesama mahasiswa  pejuang syariah dan khilafah. Terlihat tribun ihkwan dengan kibaran Alliwa da Arrayah, tribun akhwat pun tak mau kalah meriah, atribut syariah dan khilafah nampak terpajang kokoh dan kuat dibarisan akhwat.. Yah, momen yang sangat luar biasa..

Acara pun sampai pada puncaknya, saat Ustad Faqih mengajak semua insan pengisi GOR Kertajaya melafazkan kalimat tauhid dan tahmid, iringan takbir mengiringi perkataan beliau, Subhanaallah!! saat kalimat takbir berkumandang keras, tubuh ini bergetar hebat dan seraya sedikit air mata mengalir di pelupuk mataku, kulihat Ustad Faqih tak sanggup menguasai kesadarannya, yah, beliau jatuh pingsan saat seisi ruangan mengikuti beliau meneriakan kalimat takbir, "Allahuakbar!!". Sungguh kami adalah insan yang lemah dan kecil dihadapanmu ya Allah, bahkan kami pun tak sanggup hanya dengan memanggil nama-Mu..
Subhanallah.... kini kami mahasiswa se jawa timur berdiri dan bergandengan tangan menyatukan tekad mulia seraya mengucapkan Sumpah Mahasiswa, Bismillahirrohmannirrohim...

Setelah kami melihat, mencermati dan menganalisa fakta kerusakan yang ada serta merumuskan kondisi ideal, maka demi Allah, Zat yang jiwa kami berada dalam genggaman-Nya, kami mahasiswa Indonesia bersumpah :

1. Dengan sepenuh jiwa, kami yakin bahwa sistem sekuler, baik berbentuk kapitalis-demokrasi maupun sosialis-komunis adalah sumber penderitaan rakyat dan sangat membahayakan eksistensi Indonesia dan negeri-negeri muslim lainnya.
2. Dengan sepenuh jiwa, kami yakin bahwa kedaulatan sepenuhnya harus dikembalikan kepada Allah SWT – Sang Pencipta alam semesta, manusia dan kehidupan - untuk menentukan masa depan Indonesia dan negeri-negeri muslim lainnya.
3. Dengan sepenuh jiwa, kami akan terus berjuang tanpa lelah untuk tegaknya syari’ah Islam dalam naungan Negara Khilafah Islamiyah sebagai solusi tuntas problematika masyarakat Indonesia dan negeri-negeri muslim lainnya.
4. Dengan sepenuh jiwa, kami menyatakan kepada semua pihak bahwa perjuangan yang kami lakukan adalah dengan seruan dan tantangan intelektual tanpa kekerasan.
5. Dengan sepenuh jiwa, kami menyatakan bahwa perjuangan yang kami lakukan bukanlah sebatas tuntutan sejarah tetapi adalah konsekuensi iman yang mendalam kepada Allah SWT.
Surabaya, 27 November 2011




2 comments:

  1. Di era modern ini, suatu sistem pemerintahan akan berjalan jika didukung rakyat. Pemaksaan sistem negara dari kelompok elit tidak akan bertahan lama jika tidak didukung rakyat.

    Kalau memang khilafah merupakan sistem yg baik, para pendukungnya harus menjelaskan secara detil bagaimana pelaksanaannya kelak, bukan cuma jargon2 indah tanpa detil atau nostalgia masa lalu. Bila unggul, pasti rakyat mendukung.

    Untuk melihat khilafah dalam sejarah, bisa berkunjung ke tulisan berikut:
    Khilafah. Negara Islam Dalam Sejarah

    ReplyDelete
  2. udah ada saudara judhianto..

    salam kenal, ayo blooging..

    ReplyDelete